Minggu, 03 Agustus 2025

:
:
Sekolah Ambruk di Silo Jember Kini Sudah Mulai Dibangun Lagi
Sekolah Ambruk di Silo Jember Kini Sudah Mulai Dibangun Lagi

radarjember.net - Masih ingat dengan insiden bangunan tiga kelas yang ambruk tiga tahun lalu? Kini, ruang kelas di SMPN 5 Silo itu dibangun kembali. Harapannya, setelah bagus nanti bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti sedia kala.

Pembangunan sekolah akibat bencana pada tanggal 19 Oktober 2020 itu dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember. Ini tentu diharapkan oleh para guru, siswa, serta masyarakat sekitar sekolah.

Seperti diketahui, lokasi SMPN 5 Silo ada di Dusun Kampung Anyar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Lokasinya jauh dari jantung kota Jember. Untuk bisa sampai ke lokasi, harus melawati jalan makadam dan masuk ke kawasan PTPN XII Kebun Gunung Gumitir, Kecamatan Silo.

Dengan dibangunnya kembali ruangan yang ambruk tersebut, diharapkan dapat memengaruhi penerimaan peserta didik baru (PPDB) setiap tahunnya. Sebab, selama tiga tahun belakangan, sejak sekolah ambruk, jumlah siswa yang ada hingga sekarang hanya 16 siswa. Sekolah ini juga masih satu halaman dengan SDN Sidomulyo 02 dan siswa di SD ini juga tergolong sedikit. Rata-rata 2 siswa yang mendaftar setiap tahunnya. “Benar-benar berpengaruh tidak memiliki ruang kelas setelah ambruk tiga tahun lalu,” kata wakil kepala sekolah, Riski Triwahudi.

Dari 16 siswa, perinciannya kelas VII ada 3 siswa, kelas VIII ada 7 siswa, dan kelas IX ada 6 siswa. “Selama tiga tahun ruang ambruk, lulusan SDN Sidomulyo 02 malah banyak yang sekolah keluar Kabupaten Jember, yakni ke SMPN 2 Kalibaru, Banyuwangi. Ya, dengan alasan karena SMPN 5 Silo tidak mempunyai gedung,” katanya.

Sementara, selama tiga tahun pascaambruknya tiga ruang kelas itu, siswa menempati ruang guru yang hanya disekat papan meja tenis dan satu ruang siswa itu dijadikan dua ruang kelas yang juga disekat dengan papan tripleks. “Mudah-mudahan dengan dibangunnya tiga ruang kelas oleh Dinas Pendidikan Jember, saat PPDB tahun depan jumlah siswa yang mendaftar ke SMPN 5 Silo bertambah,” jelasnya. Diketahui, rata-rata siswa yang sekolah di SMPN 5 Silo merupakan putra-putri karyawan atau pekerja Kebun PTPN XII Kebun Gunung Gumitir, Kecamatan Silo.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, proses pengerjaan bangunan sekolah kali pertama menyentuh plengsengan di belakang sekolah. Itu karena fondasi terkikis saat terjadi banjir dan menjadi penyebab terjadinya bangunan ambruk. Selain itu, saluran di depan sekolah yang dari atas tebing juga diplengseng dan diperlebar. Sebab, ketika terjadi hujan deras, air meluap dan masuk ke halaman sekolah. (jum/c2/nur)

Bagikan ke:

Berita Terkait