Menggelitik Penggunaan Sepeda Listrik, Solusi atau Masalah Baru? - Undercover Radar Jember
Sepeda Listrik Diminati Ibu-Ibu
Di satu sisi, tren pembelian dan penggunaan kendaraan listrik mampu menggerakkan ekonomi Jember. Sebagai kabupaten dengan penduduk besar, yakni sekitar 2,6 juta penduduk, industri sepeda listrik menjadi salah satu usaha yang menjanjikan.
Belakangan ini, penjualannya terus meningkat. Pembeli terbanyak dari kalangan pelajar hingga ibu-ibu.
Owner diler sepeda dan motor listrik Uwinfly di Mangli, Dimas, mengatakan, penjualan sepeda listrik mengalami peningkatakan. “Kalau total penjualannya sejak 2022 tidak terhitung, yang pasti lebih dari seribu unit penjualan. Selama 2023 enam ratus unit terjual,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dari tiga cabang diler, konsumen yang lebih dominan dari kalangan ibu-ibu. Menurutnya, sepeda listrik diminati ibu-ibu dan pelajar karena dari kemudahan pemakaiannya.
Selain itu, ada keranjang, seperti sepeda kayuh. "Mungkin lebih nyaman untuk belanja ke pasar dan mengantar anaknya sekolah," jelasnya.
Namun, Dimas tetap menyarankan sepeda listrik tidak digunakan di jalan umum maupun jalanan kota. “Kalau motor listrik tidak jadi masalah dipakai di jalan raya,” terangnya.
Sementara itu, salah satu karyawan pria toko kendaraan listrik di kawasan Kecamatan Sumbersari, Adit, mengaku edukasi penggunaan sepeda listrik memang telah disampaikan. Tetapi jika sepeda listrik itu dikendarai oleh anak-anak, pihaknya menyerahkan kewenangan itu pada masing-masing pembeli.
“Kebanyakan pembeli justru dari desa. Biasanya dipakai anak-anak untuk bermain, mengaji dan lainnya,” ujarnya.
Halaman
Bagikan ke: