
Jangan Hanya Tambal Sulam, Jalanan Makadam dan Pinggiran di Jember Juga Butuh Perhatian - Undercover
Ditangani Setelah Kejadian
Tambal sulam dilakukan setelah adanya kejadian. Seperti kecelakaan yang terjadi akibat jalanan rusak. Tak hanya sekali, kejadian itu terus berulang berkali-kali. Setelah kejadian itu, penanganan jalan rusak baru dilakukan. Itu pun sifatnya hanya sementara. Sebab, jalanan hanya dilakukan tambal sulam.
“Harusnya diperbaiki dengan benar. Tidak hanya ditambal saja. Kalau ditambal belum bisa menjamin pengendara terhindar dari kecelakaan. Karena ketinggian aspal juga tidak sama,” ujar Musnam, salah satu pengendara saat ditemui di Desa Jenggawah.
Jalanan rusak yang memakan korban juga terjadi di jalan Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari. Jalanan yang rusak itu membuat tiga pengendara jatuh di bulan Ramadan tahun ini. “Sudah ada tiga pengendara yang jatuh gara-gara aspal yang rusak. Sudah pernah ditambal semen oleh warga. Belum satu hari sudah mengelupas. Ini dibongkar lagi karena yang terjatuh rata-rata roda terjepit di lubang aspal yang mengelupas,” kata Mashury, April lalu.
Tidak jauh dari Desa Gambirono, jalanan rusak juga terlihat di Desa Tugusari, Kecamatan Bangsalsari. Jalanan yang menjadi akses mobilitas masyarakat itu bopeng-bopeng. Tak hanya kecil, kerusakan jalan itu juga lebar dan besar. Hal itu membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintas.
Jalan Makadam Minim Perhatian..
Halaman
Bagikan ke: