JEMBER, Radarjember.net - Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jember sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang peningkatan ekonomi. Selama tahun 2021 hingga 2023, PAD sektor transportasi sebanyak Rp 38 miliar. Penyumbang terbanyak pendapatan itu berasal dari retribusi parkir. Tercatat sebanyak Rp 31,6 miliar sudah diterima oleh Pemkab Jember selama tiga tahun terakhir.

Target PAD dari retribusi parkir pun ditambah. Tahun ini, targetnya Rp 19 miliar. Namun, setelah empat bulan berjalan, PAD hanya mencapai Rp 700-an juta. Jumlah ini menyamai pendapatan parkir pada Januari tahun lalu. Sementara Januari 2024 hanya Rp 90 juta.

Target itu berpotensi besar meleset. Apalagi parkir berlangganan telah dihapus. Kebocoran retribusi parkir menjadi makin sulit dibendung. Padahal, tarif parkir dinaikkan seratus persen. Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 4 ribu untuk mobil.

Pemkab memutuskan untuk mengubah metode pembayaran. Kini pembayaran parkir kembali dilakukan secara konvensional. Yakni membayar langsung kepada juru parkir. Meski demikian, Pemkab juga menerapkan pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Di sisi lain, masa transisi yang berjalan lima bulan belum menunjukkan progres signifikan. Kendala-kendala di lapangan banyak ditemukan. Mulai dari masyarakat yang sudah membayar parkir berlangganan setahun, menolak membayar secara konvensional hingga sistem QRIS yang dinilai ruwet. Kondisi itu membuat kebocoran retribusi parkir makin besar.

Rawan Masuk Kantong Pribadi..

Halaman

1   2   3   4