Minggu, 06 Oktober 2024

:
:
Rela Tanggalkan Karir Wasit Basket, Arif Angga Yudha Justru Moncer sebagai Pelatih - Inframe Radar Jember
Inframe
Rela Tanggalkan Karir Wasit Basket, Arif Angga Yudha Justru Moncer sebagai Pelatih - Inframe Radar Jember

 

BAGI pencinta basket di Jember, nama Arif Angga Yudha tak asing. Sosok pelatih satu ini kaya akan pengalaman di olahraga basket.

Sebelum melatih, Yudha panggilan akrabnya memang hobi basket sejak sekolah. Hal itu terus berlanjut hingga dirinya kuliah di Universitas Jember (Unej). Yudha tercatat sebagai atlet dan pemain tim basket Jember dan Unej. Di sela waktu kuliah, dia tergerak untuk terjun di dunia kepelatihan.

“Awal melatih sekitar tahun 2009 saat masih kuliah dan aktif di basket kampus. Walau saya berasal dari daerah, dari Ambulu, tetapi saya punya keinginan basket ini maju seperti di kota,” katanya mengawali cerita saat ditemui Jawa Pos Radar Jember, Jumat (4/10).

Lelaki asal Ambulu itu akhirnya mulai melatih di SMPN 1 Ambulu. Saat awal-awal melatih, tantangan yang dihadapi cukup besar. Sebab basket tidak familier di lingkungan desa seperti di Ambulu. Anak-anak hingga orang tua lebih menyukai sepak bola dan voli. Meski demikian, tekadnya untuk memunculkan pemain-pemain basket dari daerah tak luntur.

“Lingkungan tidak support. Kondisinya memang tidak seperti di kota, bahwa basket itu dikenal dan didukung. Tetapi saya melihat potensi di desa tidak kalah dengan kota. Secara fisik dan energi lebih dari pada anak kota, tinggal mengarahkan saja,” terangnya.

Pengalamannya sebagai pemain mulai diterapkan dalam kepelatihannya. Hingga akhirnya SMPN 1 Ambulu dapat tembus babak semi final dan meraih juara tiga di sejumlah kompetisi basket Jember.

“Alhamdulillah ikut beberapa kali event bisa dapat mengalahkan beberapa tim sekolah di kota dengan tradisi basket bagus dan besar. Ini jadi kebanggaan tersendiri bagi saya untuk mengangkat tim dari desa, yang tidak dikenal tetapi mampu bersaing dan berprestasi,” imbuhnya.

Tak hanya melatih saja, Yudha juga sempat menjadi wasit. Bahkan dia mendapatkan lisensi wasit B1 nasional yang bisa memimpin pertandingan level nasional. Cukup banyak pertandingan penting di level nasional yang sudah pernah ia pimpin. Tetapi, di waktu yang sama, dirinya juga dilema. Sebab harus membagi waktu antara menjadi pelatih dan wasit.

Akhirnya, karir wasit itu ditanggalkan. Alumnus magister PJOK Universitas Budi Utomo Malang itu lebih memilih menjadi pelatih. Kecintaan terhadap basket membuatnya mencurahkan segenap tenaga, pikiran dan juga tidak sedikit dana yang dikeluarkan untuk melatih sekaligus membina pemain-pemain basket Jember.

“Harus dipilih. Akhirnya saya fokus melatih meskipun ada di puncak karir wasit. Ini panggilan hati dan kecintaan saya untuk melatih. Saya senang melihat anak didik berkembang. Jadi motivasi tetap menjadi pelatih,” kata pria 37 tahun tersebut.

Yudha juga sempat lolos mengikuti camp pelatih DBL All Star. Meski hanya lolos di tingkat Jatim, hasil camp itu dibagikan kepada para anak didiknya.

Saat ini, dia melatih di tiga sekolah. Yakni SD Al Furqan, SMPN 1 Jember dan SMAN 1 Jember. “Harapannya ke depan, akan semakin banyak pemain dan pelatih dari Jember yang ada di level nasional,” pungkasnya. (kin)

 

FOTO: SIDKIN/RADAR JEMBER
KARISMATIK: Arif Angga Yudha, pelatih basket di sejumlah sekolah saat melatih tim basket di Lapangan Basket SD Al Furqan Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.

Bagikan ke:

Berita Terkait