Selasa, 20 Mei 2025

:
:
Yang Luntur di Bulan Agustus - Undercover
Undercover
Yang Luntur di Bulan Agustus - Undercover

Kata Akademisi dan Pemerintah

Akademisi Ilmu Budaya Universitas Jember Soeharto memiliki pandangan lain tentang karnaval budaya saat ini. Menurutnya, kebudayaan itu terus berkembang. Artinya setiap waktu akan terus hidup dan tak pernah mati. Itu juga akan menyesuaikan dengan keadaan dan suasana masing-masing daerah.

Mengenai joget pargoy, dirinya mempersilakan. Sebab, itu bagian dari ekspresi seni. Namun, dia juga memberikan batasan agar hal itu tak menyalahi aturan.

“Irisan budaya itu mesti berkembang. Jadi sifatnya itu dinamis. Intinya tidak harus saklek. Tidak masalah, ya. Yang penting tetap menjaga, jangan sampai menimbulkan kerusakan. Apalagi sekarang banyak dikabarkan karnaval menggunakan sound itu bisa merusak kaca rumah. Nah, itu jangan,” jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, Bambang Rudianto menambahkan, budaya itu harus dirawat, dilestarikan dan dilindungi. Memang seni dan budaya itu bisa diekspresikan dengan pelbagai macam. Tetapi yang penting, tegas dia, itu tidak mengubah pakem yang ada. Jadi, bagaimana dengan karnaval di masa sekarang dan masa depan? (mgm1/mgm3/kin)

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait