Sabtu, 19 April 2025

:
:
Wacana Corporate Farming untuk Wujudkan Ketahanan Pangan, Komisi B DPRD Jember: Sepakat, tapi..
Pemerintahan Pertanian
Wacana Corporate Farming untuk Wujudkan Ketahanan Pangan, Komisi B DPRD Jember: Sepakat, tapi..

JEMBER, Radarjember.net - Gagasan corporate farming baru-baru ini didengungkan oleh Wakil Bupati Jember Djoko Susanto. Keinginan itu sebagai salah satu agenda mewujudkan ketahanan pangan daerah.

Djoko mengatakan, konsep ketahanan pangan pada prinsipnya ialah pasokannya terpenuhi. Selama ini petani, khususnya petani gurem, lebih banyak yang melakukan model pendekatan secara konvensional. Sedikit yang memakai teknologi.

"Saya ingin menerapkan konsep corporate farming," katanya seusai menemui para Serikat Tani (Sekti) di ruang kerjanya di Kantor Pemkab Jember, Rabu (9/4/2025) lalu.

Untuk diketahui, konsep corporate farming berarti penggabungan pengelolaan lahan pertanian dengan sejumlah petani. Sehingga sistem pertanian yang dijalankan tak berdiri sendiri. Tujuannya untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas hasil panen pertanian.

Pak Djos, sapaan akrabnya, menceritakan keluhan para petani ketika sedang turun ke lapangan di areal persawahan Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari. Dikatakan, sawah para petani banyak yang diserang hama, khususnya tikus.

"Ternyata salah satu problemnya adalah menanam padi secara terus-menerus," bebernya.

Baca juga: Pemkab Jember Berencana Usulkan Raperda Cadangan Pangan, Begini Respons Bulog Jember

Melalui penerapan konsep corporate farming, dia berharap hal tersebut bisa lebih diantisipasi. Meski begitu, kata dia, petani secara umum juga disarankan tidak menanam padi secara terus-menerus dalam setahun.

Meski lahannya masuk tanah kelas satu. Misalnya, setidaknya sekali dalam setahun lahan ditanami komoditas musiman lain seperti jagung atau kedelai.

Untuk memulai corporate farming, pilot project akan dilakukan pada sekitar 150 hektare sawah. Dia menyebut, ada kelompok tani (poktan) yang bersedia menginventarisasi masyarakat petani.

Selanjutnya mereka akan difasilitasi untuk membuat MoU dengan sejumlah pihak terkait. Misalnya Bulog, perbankan, hingga PT Pupuk Indonesia. "Kalau pilot project itu nanti memang berhasil, tentu pola itu akan diminati oleh petani," ulas Djoko.

RESPON DPRD JEMBER

Secara terpisah, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, ide corporate farming cukup bagus untuk diterapkan. Menurutnya, pertanian di Jember sudah saatnya diarahkan agar lebih modern. Baik administrasi, teknik pengelolaan, maupun marketing-nya.

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait