Radarjember.net - Sejak pertengahan 2025, peta media sosial di Indonesia berubah drastis.

Menurut survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), TikTok resmi menjadi platform paling banyak digunakan netizen di Tanah Air — menyalip raksasa lama seperti Facebook dan YouTube.

Angka survei menunjukkan 35,17% pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan TikTok, meningkat signifikan dari 18,61% di tahun sebelumnya.

Fenomena ini tidak mengejutkan banyak pihak mengingat karakter TikTok yang cepat, video pendek, dan sangat sesuai dengan gaya hidup generasi muda serta konsumen konten ringan.

Seorang mahasiswa mengatakan bahwa setiap bangun tidur, feed TikTok langsung dibuka duluan sebelum melakukan aktivitas lainnya.

“Kadang hanya nonton 5–10 menit, tapi habis itu saya sudah semangat ngopi sambil siap kuliah,” ujarnya.

Peralihan ke TikTok mencerminkan perubahan konsumsi media: dari artikel panjang dan video panjang ke konten singkat, visual, dan cepat diserap.

YouTube pun tetap punya pengguna setia, terutama dari kalangan lebih dewasa atau yang mencari konten lebih mendalam, tetapi posisinya sudah turun.

Efek dari dominasi TikTok terasa ke berbagai sektor: dari hiburan sehari-hari, kampanye politik, gaya hidup, hingga pemasaran dan komersial.

Banyak brand kini memilih promosi lewat “challenge” dan video pendek agar mudah diterima generasi muda.

Halaman

1   2