
Kronologi Lengkap hingga Penjelasan Polisi dan Dokter terkait Kasus Anak Bunuh Ayah di Mojosari Puger
JEMBER, Radarjember.net - Belum juga hilang ingatan peristiwa anak bunuh ayah kandung di Jalan Koptu Berlian, Lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (2/11/2024) malam. Senin (27/1/2025) dini hari, peristiwa serupa kembali terjadi.
Malam yang hening dan dingin itu pecah oleh jeritan dan tangisan. Peristiwa kelam itu terjadi di Jember bagian Selatan. Tepatnya di Dusun Jadugan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger. Seorang anak dengan tega memenggal kepala ayah kandungnya.
Dengan sebilah parang atau golok, AR, 18 tahun, memenggal kepala ayahnya, Zaini Arifin, 60. Santer beredar menyebut, AR depresi. Permintaan sepeda motor itu tak kunjung dituruti. Selain itu, AR diduga kecanduan game online dan depresi. Dugaan depresi itu berujung pada sebuah tragedi yang akan terus dikenang dalam memori.
Peristiwa mencekam itu bermula pada Minggu malam sekira pukul 23.50 WIB. AR tiba-tiba memukul ayahnya saat ayahnya tengah di atas kasur di ruang tengah. Tanpa alasan jelas, AR melakukan beberapa kali pemukulan.
Ibunya yang melihat itu langsung berteriak meminta tolong kepada tetangga. Saat itu, Sajianto, salah satu tetangga datang. AR dibawa keluar dari ruangan keluarga tersebut.
Namun mata AR tambah melotot. Kemarahan terlihat jelas dari wajahnya. Kemarahan itu pun diredam oleh Sajianto. Terlihat emosi AR mereda, tetangganya itu menyarankan agar ibunda AR pergi ke tokoh agama atau kiai setempat dan meminta doa agar sang anak tak marah-marah lagi.
Saat ibunya keluar rumah itu, AR langsung menuju ke dapur dan mengambil sebuah parang. Melihat itu, Haji Zen, panggilan Zaini Arifin, seketika lari keluar rumah.
AR mengejar sembari memegang parang. Ayahnya itu dikejar hingga lebih dari 50 meter dari rumah. Di tempat itu, AR membacok ayahnya.
Insiden berdarah itu dilihat oleh tetangga. Namun mereka tak ada yang berani melerai dan hanya mengintip dari balik jendela. Salah seorang saksi melihat sabetan parang itu diarahkan ke leher sebelah kiri korban.
Sembari jongkok, AR membacok leher ayahnya hingga bagian kepala itu terputus dari tubuh. Setelah terputus, AR menenteng kepala ayahnya dengan tangan kanan sembari tetap memegang parang berjalan ke arah timur. Kepala Haji Zen, pemilik toko bahan bangunan itu, dilempar di salah satu halaman tetangga.
Tak berhenti di situ, tiba-tiba AR berlari ke rumah Edy Purwanto, salah seorang tetangga. AR malah meminta tolong kepada tetangganya. Pintu rumah Pur, sapaan Purwanto digedor berkali-kali oleh AR.
Lantas saat membuka pintu, AR langsung melompat dan hendak melakukan pembacokan. Seketika, Pur langsung menutup pintu rumahnya. Pintu itu jadi amukan kemarahan AR. Karena pintu tak terbuka, AR lalu memecahkan jendela rumah Edy Purwanto dengan parang.
AR pun berjalan menuju jenazah ayahnya. Sekitar 20 meter, tetangga melihatnya membacok lehernya sendiri. AR terjatuh bersimbah darah.
Kosim, pamannya datang untuk menolong. Namun saat mendekat, Kosim justru jadi sasaran amukan AR.
“Pak Kosim yang berusaha menolong mengalami luka bacokan di bagian dagu sebelah kiri, pipi kanan, dan dekat alis. Lalu di bagian tangan, jempolnya robek sehingga harus mendapatkan perawatan,” ungkap Kapolsek Puger AKP Facthur Rahman, Senin (27/1/2025).
Halaman
Bagikan ke: