Senin, 28 April 2025

:
:
Jalan Rambipuji-Puger Rusak Berat, Perbaikan Jalan Tak Segera Dilakukan
Peristiwa Jember
Jalan Rambipuji-Puger Rusak Berat, Perbaikan Jalan Tak Segera Dilakukan

JEMBER, Radarjember.net - Melintasi ruas jalan Kecamatan Rambipuji – Puger seperti berjalan di jalur off-road. Tidak hanya harus lihai zig-zag, pengendara mesti terampil mengemudikan kendaraan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Tentu tantangannya tak seperti jalur off-road biasanya. Melainkan jalanan yang rusak, berbatu, berlubang hingga beberapa penanda di badan jalan.

Pohon pisang pun dipasang sebagai penanda. Berhari-hari, pohon pisang itu ditanam di jalan yang rusak, tepatnya di jalan perbatasan Desa Curahmalang dan Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji. Di tempat lain, ban hingga kursi diletakkan di jalan yang rusak dan berlubang.

Sepanjang 17 kilometer, para pengendara yang melintasi jalanan tersebut harus ekstra berhati-hati. Sebab lubang menganga di berbagai titik jalan. Perjalanan yang harusnya ditempuh selama 45 menit bisa menghabiskan waktu 1,5 jam.

Tak hanya lama, perjalanan juga ibarat menantang maut. Bagaimana tidak, ruas jalan ini rusak parah sehingga banyak warga menjadi korban. Kecelakaan kerap terjadi. Menimbulkan korban luka ringan, sedang, parah, hingga hilangnya nyawa.

Pada musim hujan, lubang itu tertutup air hujan. Kolam-kolam kecil terpampang di jalan. Lalu lalang kendaraan besar, kendaraan over dimension overload (odol) makin memperparah kerusakan jalan.

“Akhir-akhir ini banyak truk besar melintas, jalanan makin rusak. Sekitar 3 bulanan terakhir ini jalan rusak parah. Truk-truk besar itu bergantian melintas,” ujar Muhamad Husaini, salah seorang pengendara saat ditemui di Desa Curahmalang, belum lama ini.

Meski aksi demonstrasi dan blokade jalan digelar Selasa (3/12) lalu, tak ada perbedaan signifikan. Kendaraan bertonase besar, truk dengan sumbu 3, 4 hingga sumbu 6 tetap melintas. Warga makin geram.

Perbaikan memang sempat dilakukan. Namun itu nampak sekadar menggugurkan kewajiban dan membuang-buang anggaran. “Kalau perbaikan ada. Beberapa titik dilakukan perbaikan. Tapi itu hanya sebatas menambal saja. Kalau menurut saya itu nggak tahan lama,” tambah Husaini.

Belakangan ini, Kepala Desa Jambearum, Imro’ati BA, menerima banyak keluhan jalan rusak dari warganya. Sebab kerusakan jalan itu tak sedikit menimbulkan korban kecelakaan.

“Saya juga menerima banyak keluhan dari warga mengenai kondisi jalan. Tapi bagaimana lagi, ini kan wewenang Bina Marga karena ini masuk jalan provinsi,” jelasnya ditemui di Kantor Desa Jambearum, Jumat (6/12) lalu.

Kerusakan jalan itu menghambat aktivitas dan mobilitas warga. Waktu yang ditempuh di jalan bertambah. Belum lagi macet saat kendaraan bergantian melintas. Bahaya besar mengancam nyawa.

“Sebetulnya sudah dilaksanakan perbaikan. Ketika jalan diperbaiki, alat yang digunakan untuk meratakan jalan saja berbobot 6 ton, tapi dilihat saja yang melintas memiliki berat bahkan lebih dari 60 ton,” urainya.

Perlu diketahui, jalan Rambipuji-Puger masuk kategori kelas III jalan provinsi. Tonase maksimal tiap kendaraan adalah 8 ton. Namun kendaraan yang melintasi jalanan ini antara 40 hingga 60 ton.

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait