JEMBER, Radarjember.net - Bupati Jember Muhammad Fawait menunjukkan amarahnya ketika turun langsung bersama Tim URC di perlintasan kereta api di Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Senin (7/7/2025).

Hal itu setelah timbul ketegangan dengan perwakilan PT KAI Daop 9 Jember.

Gus Fawait kecewa karena perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah daerah dipertanyakan oleh petugas PT KAI.

Padahal sebelumnya, menurutnya, Pemkab sudah dilakukan koordinasi melalui surat ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan PT KAI.

"Kita harus koordinasi berapa lama lagi? Saya dari tadi ngomong baik-baik, saya sampaikan besok atau lusa harus ada tindakan konkret," tegasnya kepada petugas PT KAI di lokasi.

Baca juga: Kecelakaan KA Ijen Ekspres Vs Dump Truck di Kalisat Jember, Begini Kondisi Sopir

Pj Sekda Jember Jupriono pun heranan atas buruknya komunikasi dari pihak PT KAI.

Dia juga menyayangkan tidak adanya tanggapan yang jelas terhadap surat koordinasi dari pemerintah daerah.

"Kalau seperti itu maksudnya pelayanan apa? Sampean dari Daop 9 ini," ucap Jupriono kepada perwakilan PT KAI.

Sementara itu, Asisten Manager Hukum PT KAI Daop 9 Jember, Yulianto Setyo Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya tetap mengacu pada Permenhub Nomor 94 Tahun 2018 yang mengatur tanggung jawab jalan berdasarkan jenis dan kepemilikannya.

"Kecuali ada satu, perbaikan geometri, dari KAI yang menyebabkan aspal rusak, itu perbaikan dan tanggung jawab dari KAI. Sepengetahuan saya, selama ini belum ada perbaikan jalan dari KAI. Jadi tetap tanggung jawabnya kembali ke pemegang jalan," ujarnya.

Baca juga: Bupati Fawait Bongkar Portal Jalan Perlintasan Kereta di Patrang

Ditanya soal surat, ia mengakui bahwa surat dari Pemkab Jember telah diterima. 

Halaman

1   2