Minggu, 06 Juli 2025

:
:
Adik Jurnalis Senior Andreas Harsono Meninggal Diduga Depresi Serangan Seksual, Ini Kronologinya
Hukum & Kriminal Jember
Adik Jurnalis Senior Andreas Harsono Meninggal Diduga Depresi Serangan Seksual, Ini Kronologinya

Mengadu ke Tempat Ibadah

Setelah insiden itu, Andreas mengadu ke tempat ibadah. Terduga pelaku sempat mengirimkan surat kepada Andreas pada 8 dan 10 Oktober. Disusul 11 surat dari tokoh agama setempat.

“Bukan (permintaan) maaf, tapi membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian,” ulasnya.

Dia menyesalkan respons yang seolah berpihak pada terduga pelaku dan sempat meminta untuk tidak membawa ke ranah hukum dan diselesaikan di tempat ibadah itu. Alasannya, salah satunya anak terduga pelaku merupakan calon tokoh. “Dikasih sanksi enam bulan tidak boleh menerima sakramen perjamuan kudus,” jelasnya.

Sanksi itu menurutnya tak relevan. Andreas meminta agar perbuatan AY diumumkan kepada warga tempat ibadah itu agar menimbulkan efek jera dan tidak terjadi kepada orang lain lagi.

Sejak KS yang dialami, Susan mulai menunjukkan perubahan perilaku. Hingga perawat ibunya yang juga menjadi korban mengundurkan diri pada 20 Oktober lalu.

Depresi yang dialami Susan semakin tampak. Keluar rumah dan menyebut nama terduga pelaku kepada tetangga-tetangga sebagai pelaku pelecehan seksual. Puncaknya pada 27 Oktober. Korban mengurung diri di dalam kamar dan enggan makan minum.

Karena keadaan fisik semakin menurun, pada 30 Oktober lalu, korban dibawa ke RSD dr Soebandi dan dirawat inap. Korban dinyatakan kekurangan elektrolit.

Andreas mengatakan, terus memantau keadaan adiknya dari Jakarta melalui perawat yang menunggu 24 jam. Namun korban enggan makan dan minum. Yang sangat mengagetkan, Susan terus menggigit bibirnya hingga berdarah-darah.

Pada 5 Oktober, Susan drop dan kesehatannya memburuk. Kemudian tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia. Kabar itu, cukup mengagetkan keluarga besar hingga orang-orang yang mengenal Susan. Sebab korban dikenal sebagai perempuan yang sehat secara fisik, selalu ceria, senang bernyanyi, menari, dan bermain piano. 

Sehari setelah jenazah adiknya dikremasi, Andreas memutuskan untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Saat itu, dia ditemani istrinya, LBH Jentera Perempuan Indonesia, dan pemilik home care tempat perawat bekerja. Kasus tersebut dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Jember. “Saya ingin mencari kebenaran kenapa adik saya meninggal,” katanya. (sil/kin)

 

MEGA SILVIA/RADAR JEMBER

MENCARI KEADILAN: Andreas Harsono bersama Direktur Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Jember Sri Sulistiyani, Ketua LBH Jentera Perempuan Indonesia Fitriyah Fajarwati, dan anggota GPP Jember Suminah usai melaporkan kasus penyerangan seksual yang dialami adik kandungnya ke Polres Jember, Sabtu (9/11/2024).

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait