Sementara itu, Pembina Yayasan Boemi Poeger Persada Jember Y. Setiyo Hadi menjelaskan, titik nol merupakan awal dari pemetaan wilayah. Dalam pemetaan itu, sistem pemerintahan juga terbangun. Begitu juga di Jember.

“Dalam kesepakatan pembentukan titik nol, minimal ada tiga kriteria. Yakni sebagai penanda adanya pusat pemerintahan, adanya sebuah peristiwa penting dan kesepakatan dalam mengukur sebuah tempat,” jelasnya.

Pegiat sejarah Jember itu menerangkan, titik nol menandakan adanya perkembangan wilayah dikuti sistem pemerintahannya. Yopi, sapaan akrabnya melanjutkan, adanya titik nol dinilai penting. Sebab, itu menjadi awal pengukuran sekaligus pengembangan wilayah ke depannya.*

 

Fotografer: Yulio Faruq/Radar Jember

Reporter: Sidkin Ali

Redaktur: Ainul Budi

Halaman

1   2