
JEMBER, Radarjember.net – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Balung, Kabupaten Jember terus meningkatkan mutu pendidikan akademik maupun non-akademik. Tahun ini, sekolah yang berada di Jalan SMPN 2 nomor 9 Balung Kidul, Kecamatan Balung itu berkomitmen mewujudkan sekolah rasa pesantren. Sebuah upaya nyata untuk mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertakwa, cerdas, dan berakhlak mulia (BERCAHAYA) serta berwawasan lingkungan sesuai visi sekolah.
Di bawah kepemimpinan Syaifuddin Zuhri, M. Pd., SMPN 2 Balung terus berbenah. Sejak menjadi Kepala SMPN 2 Balung pada Februari 2022, dirinya langsung melakukan sejumlah inovasi.
Saat itu sekolah masih menerapkan sistem daring karena Covid-19. Hal itu membuat kondisi lingkungan sekolah kurang terawat. Akibatnya banyak sampah menumpuk akibat saluran air yang tersumbat. Melihat hal itu, pihaknya memutuskan untuk mendatangkan Bank Sampah Induk (BSI) sekaligus meneken kerja sama (MoU) tentang pengelolaan sampah.
“Atas saran dari BSI, kami mendatangkan DLH Kabupaten Jember untuk memberikan pendampingan dan bimbingan menuju sekolah bersih dan sehat. Akhirnya kami sepakat untuk menjadi Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten (CSAK),” kata Syaifuddin, Selasa (21/1/2025).

Upaya itu berbuah manis. Setahun kemudian, SMPN 2 Balung menjadi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Tahun 2023. Melalui beragam upaya, sekolah terus menciptakan pengetahuan dan kesadaran di kalangan warga sekolah mengenai perlindungan lingkungan.
“Dengan motto lingkungan BERHIAS, yakni bersih, rindang, hijau, indah, asri, dan sejuk. Tahun ini, SMPN 2 Balung mewakili Jember sebagai sekolah adiwiyata di tingkat provinsi,” ujarnya.
Meski demikian,SMPN 2 Balung tak hanya fokus mencetak generasi cerdas intelektual saja, tetapi juga menghadirkan pendidikan keagamaan sebagai sekolah yang berkomitmen mewujudkan sekolah rasa pesantren.
SMPN 2 Balung memiliki 776 siswa. Setiap pagi, rutinitas pendidikan karakter sebelum masuk kelas terus dilakukan. Sebab sekolah ini memiliki misi terciptanya warga sekolah yang beriman dan bertakwa, cerdas, dan berakhlak mulia (BERCAHAYA) serta berwawasan lingkungan.
“Untuk mendukung tercapainya visi dan misi sekolah yang sudah dicanangkan, kami mengemasnya dengan nama GERIGI DINAMIS. Yakni gerakan religi pagi mendidik anak didik yang agamis,” jelasnya.

Ada delapan gerakan pada Gerigi Dinamis. Pertama penerapan 5S, yaitu senyum, salam, sapa, dan sopan santun. Kegiatan itu dilakukan setiap hari. Siswa yang masuk gerbang sekolah disambut dengan penuh senyum dan ramah oleh Bapak/Ibu guru dan tenaga kependidikan seraya bersalaman.
Halaman
Bagikan ke: