
Siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger Jember Hilang saat PKL di Masalembu
BANGSALSARI, Radarjember.net — Kesedihan dan kecemasan menyelimuti keluarga Badrus Sholeh (17), siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Jember, setelah ia dilaporkan hilang saat menjalani praktik kerja lapangan (PKL) di wilayah perairan antara Juwana, Kabupaten Pati, dan Masalembu, Sumenep, Madura. Badrus diduga hilang di sekitar perairan Masalembu.
Keluarga Badrus yang tinggal di Dusun Tegalan, Desa Langkap, Kecamatan Bangsalsari, masih menunggu kabar dengan penuh kecemasan sejak menerima informasi mengejutkan awal pekan ini.
Mereka mendesak pihak sekolah untuk bertanggung jawab atas kejadian ini.
Badrus mulai mengikuti PKL pada 25 April dan resmi bergabung dengan kapal milik PT Pancuran Samudra Nusantara yang beroperasi di Pati, Jawa Tengah, pada 1 Mei.
Namun, insiden hilangnya Badrus diketahui terjadi pada Minggu dini hari, 18 Mei. Pihak sekolah baru menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga keesokan harinya, Senin, 19 Mei, didampingi perangkat desa.
Ibunda Badrus, Nurhasanah, menuturkan bahwa berdasarkan penjelasan dari sekolah, Badrus menghilang setelah Sabtu malam (17 Mei) sekitar pukul 20.00, saat ia dan teman-temannya sedang bersantai di kapal. Sekitar pukul 21.00, mereka diminta tidur agar siap bekerja pada pukul 03.00 untuk kegiatan penangkapan ikan.
Namun saat dibangunkan, Badrus tidak ditemukan. “Anak saya tidak ada saat absen pagi itu,” ujarnya, Jumat (23/5).
Dengan suara pilu, Nurhasanah mengaku sangat terpukul. Ia mengenang percakapan terakhir dengan putranya yang sempat mengeluhkan perasaan tidak nyaman karena mendapat perlakuan kurang baik dari dua rekan satu kelompoknya.
“Badrus bilang takut dan merasa tidak nyaman karena sering dibully,” kenangnya. Kekhawatiran itu kini berubah menjadi duka yang mendalam.
Ayah Badrus, Mulyadi, juga menyampaikan harapannya agar anak sulungnya segera ditemukan dalam keadaan selamat. “Apapun keadaannya, kami ingin melihat anak kami. Kami butuh kepastian,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMK Kelautan Puger, Kuncoro Basuki menyatakan rasa kehilangan mendalam atas musibah ini.
Menurutnya, Badrus dikenal sebagai siswa yang berani dan memiliki impian besar menjadi pelaut. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung pencarian.
“Ini duka bagi kami semua. Badrus terakhir terlihat pada pukul 21.00 sebelum tidur. Saat persiapan salat Subuh dan absen, ia sudah tidak ada di tempat. Kami sudah melakukan pencarian menyeluruh di kapal sebelum laporan resmi dibuat,” jelasnya.
Hingga kini, belum ada titik terang atas keberadaan Badrus. Keluarga dan pihak sekolah masih terus berharap akan kabar keberadaan Badrus.
Halaman
Bagikan ke: