Sabtu, 11 Oktober 2025

:
:
Mahasiswa UIN KHAS Jember Kaji Manuskrip Kuno Berusia 260 Tahun dari Pesantren Sumberwringin
Seni & Budaya
Mahasiswa UIN KHAS Jember Kaji Manuskrip Kuno Berusia 260 Tahun dari Pesantren Sumberwringin

JEMBER, Radarjember.net - Kamis, 9 Oktober 2025 menjadi hari bersejarah bagi mahasiswa UIN KHAS Jember. Mereka berkesempatan melihat langsung manuskrip berusia lebih dari dua setengah abad yang didatangkan oleh peneliti naskah sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis (ILHA). 

Ketertarikan ini muncul karena para mahasiswa melihat potensi besar dari manuskrip yang berasal dari Pesantren Sumberwringin, Jember.

Jergian Jodi, filolog asal Jember, menjelaskan pentingnya kesadaran akademisi terhadap keberadaan naskah-naskah kuno yang hampir punah. 

Ia menegaskan bahwa upaya pelestarian naskah dapat dilakukan melalui praktik langsung, seperti pembersihan, pendataan, hingga tahap digitalisasi.

Para mahasiswa terlibat dalam proses pembersihan manuskrip yang ditulis pada tahun 1763 dalam angka Jawa. 

Naskah tersebut berisi berbagai teks menarik, seperti doa-doa adzan, kisah Nabi Aparas, cerita Iblis, dan Babad Sendir yang mengisahkan sosok ulama asal Sumenep, yakni Kiai Abdurrahman atau Kiai Agung Rabah.

“Selama penelusuran naskah di masyarakat, manuskrip tertua tersimpan di Pondok Pesantren Sumberwringin. Dalam kolofon tertulis tahun Jawa 1763 yang jika dikonversikan ke kalender Masehi berkisar pada tahun 1836.” terangnya.

Temuan naskah ini menjadi bukti genealogi keilmuan ulama Jember yang memiliki akar kuat dari Pulau Madura. 

Kondisi manuskrip yang sudah usang justru menjadi semangat baru bagi mahasiswa UIN KHAS Jember untuk mempelajari warisan tulis leluhur. 

Naskah tersebut ditemukan dalam keadaan terlepas dari jilidannya, beberapa halaman berlubang, dan berdebu. 

Kegiatan pembersihan dipandu langsung oleh Jergian, yang berlokasi di daerah Mangli, dengan menerapkan teknik yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian agar naskah rapuh tersebut tetap terawat.

Dalam kesempatan itu, Jergian juga membaca isi manuskrip beraksara Jawa-Pegon untuk mengetahui informasi yang terkandung di dalamnya. 

Ia menjelaskan bahwa naskah disalin pada tanggal 13 Ramadan, hari Selasa, tahun 1763 dalam penanggalan Jawa. Hasil pembacaan ini menjadi data penting untuk menelusuri cikal bakal keilmuan para ulama di Jember.

Mengungkap kandungan manuskrip kuno memang penuh tantangan, terutama karena kondisi tulisan yang mulai pudar akibat usia. 

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UIN KHAS Jember mendapatkan pengalaman berharga bahwa tradisi tulis dapat menjadi jendela penting untuk menafsirkan peristiwa dan jejak keilmuan para ulama terdahulu. (dfd/hrd)

Bagikan ke:

Berita Terkait