
KEBONSARI, Radarjember.net – Kondisi sejumlah jalan di wilayah perkotaan Jember makin memprihatinkan. Jalan berlubang dan rusak makin banyak. Mulai dari lubang kecil hingga besar menganga. Kerusakan itu makin parah dan belum ada penanganan. Seperti di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kerusakan itu hampir merata. Namun, kerusakan cukup parah terlihat mulai dari utara Kantor Kelurahan Kebonsari hingga Simpang Tiga Armed 8 Jember.
Oleh karena itu, para pengendara yang melintas di jalan itu harus ekstra hati-hati. Sebab, tak sedikit kecelakaan lalu lintas terjadi.
Sepanjang jalan itu mengalami rusak, aspal berlubang di beberapa titik. Bahkan lubangnya sangat dalam dan membahayakan bagi pengguna jalan. Khususnya pengendara roda dua. Sementara, pengguna jalan setelah memasuki Dak Tjakol, sebutan jembatan yang ada di selatan SMPN 11 Jember, itu pengendara sudah mengurangi laju kendaraannya.
Budi, 60, salah seorang warga setempat, menerangkan, kerusakan jalan sudah lama terjadi. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan. Padahal jalan itu termasuk padat lalu lintas. Lebih lanjut, ini juga termasuk jalan utama masyarakat yang hendak bekerja, ke pusat kota, hingga mengantar anak sekolah.
“Kerusakan aspalnya makin lebar dan dalam. Kalau sudah berada di sekitar jalan (rusak, Red) itu, para pengendara akan sulit mencari jalan yang mulus. Jadi, ya, harus jalan pelan-pelan dan bergantian,” ujarnya.
Dia menyebut, kerusakan paling parah terlihat di depan kantor Bank BRI unit Tegal Besar hingga Armed 8 Jember. Awalnya, lanjut Budi, kerusakan jalan hanya kecil. Namun, setelah berkali-kali diguyur hujan deras dan padatnya lalu lintas, kerusakan semakin parah. Bahkan beberapa kali pengendara roda dua terjatuh akibat jalan rusak tersebut.
“Banyak makan korban. Khususnya pengendara sepeda motor dari arah selatan. Karena jalan yang rusak itu hampir tidak terlihat,” terangnya.
Dirinya bersama warga lain memang beberapa kali memasang penanda peringatan jalan rusak. Beberapa jalan berlubang juga dicat putih agar pengendara lebih waspada. “Tetapi, karena terus rusak, garis putihnya juga hilang,” imbuhnya.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Jember Ipda Tommy Nur Alamsyah mengatakan, kecelakaan lalu lintas yang disebabkan jalan berlubang cukup banyak terjadi. Catatan Satlantas Polres Jember, total ada 297 kecelakaan lalu lintas sejak awal tahun. Namun, dia tidak menyebut secara terperinci jumlah kecelakaan yang disebabkan jalan berlubang atau rusak.
Dia mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam berkendara. Tak hanya itu, dia juga mengingatkan agar pengendara tertib berlalu lintas.
“Kami mengimbau seluruh pengguna jalan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berkendara. Bagi sepeda motor, gunakan helm dan patuhi aturan lalu lintas. Lebih baik walaupun pelan tapi tiba dengan selamat. Sayangi diri Anda dan pengguna jalan lainnya,” imbaunya. (jum/dhi/c2/kin)
Bagikan ke: