Rabu, 12 Februari 2025

:
:
Hari Pers Nasional 2025: Peran Pers Kawal Ketahanan Pangan
Pertanian Jember
Hari Pers Nasional 2025: Peran Pers Kawal Ketahanan Pangan

JEMBER, Radarjember.net - Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, aspek ketahanan pangan jadi prioritas utama penunjang perwujudan swasembada pangan. Peran pers atau awak media pun sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025 bertajuk “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”.

Pakar Komunikasi Publik UIN KHAS Jember Dr Kun Wazis menilai, peran pers hari ini masih ampuh menjadi motor perubahan sosial. Sebagaimana UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang memiliki fungsi informasi, edukasi, hiburan, kontrol sosial, dan fungsi ekonomi. “Karena menyangkut ketahanan pangan, saya kira peran pers hari ini masih cukup penting,” katanya, kepada Jawa Pos Radar Jember, Sabtu (8/2).

Kun Wazis menilai, soal pangan menjadi hajat hidup banyak orang dan selalu beririsan dengan isu lingkungan dengan semakin menyempitnya lahan karena alih fungsi. Di situ pers hadir sebagai institusi perubahan sosial bahwa ketahanan pangan merupakan kekuatan utama suatu bangsa. Dia meyakini sumber daya pangan Indonesia sangat melimpah, dan itu menjadi sumber kekuatan yang tidak boleh diabaikan.

“Jangan sampai hanya dieksploitasi segelintir kelompok. Jadi, di sini perlunya pers memainkan fungsi kontrolnya. Semua stakeholder, masyarakat, pemerintah, legislatif, harus didorong agar ketahanan pangan ini dikawal melalui keberpihakan kebijakan,” urainya.

Jika berbicara Jember, kata dia, merupakan wilayah perkebunan dan pertanian yang sangat baik dan bisa diperkuat dengan regulasi. Nah, pada posisi itu, pers melakukan fungsi-fungsi edukasi dan mengontrol kebijakan pemerintah agar soal ketahanan pangan ini benar-benar diperhatikan.

“Peran pers memastikan bahwa ketahanan pangan ini harus menjadi isu utama agar lahan dan petani terselamatkan. Saya kira ini penting untuk terus digelorakan oleh pers,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember Sugeng Prayitno mengatakan, peran pers sangat strategis dalam memberikan informasi yang akurat, objektif, dan edukatif terkait masalah pangan di Indonesia. Sebagai lembaga yang memiliki kekuatan dalam mengedukasi publik, pers berperan penting untuk mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Sehingga, dapat mendorong kebijakan yang mendukung ketahanan pangan dan kemandirian bangsa.

Pers, lanjut Supra, sapaan akrabnya, memiliki tugas untuk memastikan agar kebijakan pemerintah dalam sektor pertanian dan pangan dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. “Pers harus mampu mengawal jalannya kebijakan pangan dengan kritis dan konstruktif. Pers harus menjadi jembatan informasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan,” tambahnya.

Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jember Sucipto menyatakan, bantuan pupuk subsidi untuk musim tanam pertama dalam kondisi cukup. Namun dia mengingatkan ada ancaman lain yang perlu diwaspadai. Terutama kondisi cuaca yang bisa berdampak pada hasil panen.

Sementara harga beras dan gabah juga terus mengalami kenaikan. Padahal, Jember dikenal sebagai daerah dengan produksi beras yang melimpah. Meski produksi tinggi, harga tetap naik akibat distribusi yang kurang terkelola dengan baik. Banyak hasil panen yang dikirim ke luar daerah menyebabkan pasokan di Jember berkurang dan harga ikut meningkat.

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait