Ternyata ada salah satu PMKS berpakaian badut berasal dari Pasuruan. Badut itu mengaku telah tinggal di kamar kos di sekitar Terminal Tawang Alun Rambipuji selama beberapa tahun. Di Jember, dia tinggal sendirian.

Aktivitas mengemis itu tidak dilakukan di satu titik saja. Tetapi selalu berpindah tempat. Dia menggunakan angkutan kota (angkot) untuk berpindah. Hal itu untuk menghindari penertiban Satpol PP. Sebab, badut itu telah dua kali terciduk.

Saat ditanya apakah takut terjaring razia PMKS lagi, dia mengaku takut. Tetapi, dia berlasan terpaksa melakukannya untuk melanjutkan hidup.

“Namanya juga cari rezeki. Kalau kena lagi, paling diperingatin gak boleh kerja di lampu merah,” kilahnya.*

 

 

Reporter: Sidkin Ali

Redaktur: Ainul Budi

Halaman

1   2