
Dinas Pendidikan Jember Gelar Bimtek Etika ASN, Tekankan Disiplin, Integritas, dan Tugas Mengajar Kepala Sekolah
Jember, Radarjember.net – Dinas Pendidikan Kabupaten Jember menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Disiplin dan Etika ASN di Ballroom hotel Fortunagrande pada Selasa (23/9).
Kegiatan ini menghadirkan Kepala Inspektur, Retno Ci Sambodo, sebagai narasumber, dengan peserta guru SD dan SMP dari 31 kecamatan, baik berstatus PNS maupun P3K penuh waktu.
Dalam paparannya, Retno menekankan pentingnya kedisiplinan dan etika ASN sebagai landasan kinerja.
Ia mengingatkan bahwa ASN, khususnya guru, memikul amanah besar dalam mengelola keuangan negara.
“Ini adalah amanah duit negara, duit rakyat. Satu rupiah pun tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi,” tegas Retno.
Ia juga menekankan bahwa kepala sekolah seharusnya berfokus pada tugas mendidik, bukan terbebani urusan teknis keuangan.
“Tujuan panjenengan adalah mengajar, mendidik, mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan mengurusi teknis,” ujarnya.
Meski demikian, Retno menyebut bahwa kepala sekolah tetap memiliki kewajiban mengajar, sebagaimana guru pada umumnya.
“Kepala sekolah itu kan juga guru. Mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah tetap boleh mengajar enam jam setiap minggu. Jika ini dijalankan, setidaknya bisa membantu mengisi sekitar 223 formasi guru yang masih kosong,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Retno juga memaparkan kondisi tenaga pendidik di Jember.
Ia menyebut, meskipun jumlah aparatur pendidikan cukup banyak, masih terjadi ketimpangan karena formasi guru belum sepenuhnya terpenuhi.
Di sisi lain, ia menyoroti kelebihan tenaga teknis yang menjadi tantangan tersendiri.
“Jumlah total tenaga teknis ada 3.712 orang, padahal kebutuhan hanya 1.402. Jadi ada kelebihan 2.310 teknis,” katanya.
Retno menambahkan, masih banyak tenaga teknis yang bukan lulusan pendidikan. Karena itu, ia berpesan agar mereka segera menempuh pendidikan formal.
“Jika bukan sarjana pendidikan, wajib kuliah. Segera ikuti jenjang pendidikan S1,” pesannya.
Melalui Bimtek ini, Retno berharap formasi tenaga pendidik yang masih kosong dapat segera terisi, sehingga kualitas pendidikan di Jember semakin meningkat. (lel/hrd)
Bagikan ke: