
Digelar Mandiri, Ribuan Siswa Meriahkan Karnaval Budaya Yayasan Panca Prasetya di Ambulu
Ambulu, Radarjember.net – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, Yayasan Panca Prasetya untuk pertama kalinya menyelenggarakan karnaval budaya pada Rabu (10/9/2025) di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
Gelaran tahun ini sedikit berbeda dari biasanya. Karnaval digelar mandiri dengan hanya diikuti oleh sekolah-sekolah di bawah naungan yayasan, tidak bersama lembaga lain.
Karnaval dimulai pukul 12.30 WIB. Start di Alun-Alun Ambulu, lalu melewati lampu merah Ambulu, Pasar Krempyeng, Gedung KPRI, dan Kantor Yayasan Panca Prasetya. Rute kemudian berakhir kembali di Alun-Alun Ambulu.
Lebih dari 1.000 siswa ikut ambil bagian. Mereka berasal dari SMK 1 Pancasila Ambulu, SMK 2 Pancasila Jember, SMK 3 Pancasila Ambulu, SMK 4 Pancasila Ambulu, SMA Pancasila Ambulu, dan STIA Pembangunan Jember.
Sepanjang jalur tersebut, ribuan masyarakat memadati jalanan. Warga antusias menyaksikan berbagai penampilan peserta.
Tidak hanya siswa yang tampil. Pimpinan yayasan, guru, hingga dosen dari STIA Pembangunan Jember juga ikut memeriahkan acara.
Karnaval bertajuk Pancasila Grand Carnival ini mengangkat tema Archipelago: Merayakan Warisan Menyongsong Masa Depan.
Berbagai suguhan ditampilkan, mulai dari maskot, ikon Yayasan Pendidikan Panca Prasetya, pasukan paskibra, marching band Putra Pancasila, hingga mobil hias pengurus yayasan.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah defile Bhinneka. Defile ini menampilkan ragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Ada Bali, Dayak, Palembang, Aceh, Jawa Barat, Betawi, hingga Jawa Tengah.
“Temanya bagus-bagus, seperti Bali, Aceh, adat-adat. Dan yang penting, tidak ada joget-joget seperti horeg,” ujar Yudi, salah satu penonton.
Setiap kelompok hadir dengan kostum khas daerah masing-masing. Penampilan ini mencerminkan kekayaan budaya nusantara.
Selain defile, panggung hiburan juga ramai dengan berbagai atraksi, di antaranya Patrol Jatayu feat Madurese Dance, Hadrah Ahbabul Ihsan feat Tari Zapin, Karawitan Prasetyo Laras feat Sendratari Sumpah Palapa, hingga Reog Singo Mangku Joyo.
Menurut Yudi, karnaval mandiri ini layak digelar rutin tiap tahun. “Menurut saya bagus sekali, biasanya kan yayasan itu ikut desa. Kalau bisa diadakan rutin tiap tahun, bisa jadi ajang untuk terus mengingat perjuangan kemerdekaan tahun ‘45 dulu,” katanya.
Pihak yayasan berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kebanggaan terhadap keberagaman budaya Indonesia. (mei/hrd)
Bagikan ke: