
Diabetes Melitus: The Third Silent Killer, Jadi Penyakit Penyumbang Kematian Tertinggi Nomor 3 di Indonesia
DIABETES MELITUS atau gula darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat. Penyakit yang menyebabkan tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula dalam darah ini menduduki posisi ketiga penyakit mematikan di Indonesia setelah stroke dan jantung. Sehingga penyakit ini perlu diwaspadai dan diantisipasi.
Penyakit yang sering disebut dengan kencing manis ini menjadi third silent killer. Sebab, banyak masyarakat yang tidak tahu risiko terserang diabet. Bahkan ada yang sudah merasakan gejalanya tetapi tidak sadar bahwa itu diabet.
Ada beragam faktor penyebab diabet. Mulai dari pola makan dan hidup tidak sehat, keturunan, hamil dan melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram hingga memiliki riwayat komorbid. Dari beragam faktor itu, mengonsumsi makanan dan minuman (mamin) menjadi penyebab paling banyak. Khususnya konsumsi mamin dengan gula berlebih, junk food serta kalori yang tinggi.
AM (bukan nama sebenarnya) mengaku kaget saat memeriksa kesehatannya ke dokter beberapa waktu lalu. Dirinya baru tahu ternyata rasa lelah, sering kencing dan berat badan menurun membuatnya didiagnosis mengidap diabetes.
Setelah konsultasi, sakit itu merupakan dampak dari konsumsi makanan manis dan jarang olahraga saat muda dulu. "Ya kalau sudah begini harus kontrol makanan dan sering olahraga. Harapannya semoga tidak sampai parah," ujarnya.
Dokter spesialis penyakit dalam RS Bina Sehat Jember dr Hana Nadya, Sp. PD mengatakan, ada empat jenis diabetes. Yakni diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan diabetes lain-lain. Dari keempat itu, diabetes tipe 2 paling banyak diderita masyarakat Indonesia. Jumlahnya hampir mencapai 90 persen dari semua penderita diabetes.
Mereka yang kena diabetes ini sudah resistensi insulin. Artinya ada organ yang harusnya bekerja menghasilkan insulin tetapi sudah tidak bekerja dengan baik. "Insulinnya ada. Tetapi kerja hormon untuk mengatur gula darah terganggu. Rata-rata didominasi masyarakat usia lebih dari 40 tahun," jelasnya.
Halaman
Bagikan ke: