
UMBULSARI, Radarjember.net – Entah apa yang ada dalam pikiran Imam Nur Hakiki, 27. Pria ini nekat membunuh juragannya, membunuh ayahnya, membacok pamannya, dan menghajar istrinya yang hamil 8 bulan. Kontan, ini menjadikan suasana mencekam selama dua jam, di Dusun Sumberejo RT 001 RW 023, Desa/Kecamatan Umbulsari, Selasa (10/6) malam.
Malam itu, di Dusun Umbulsari sebenarnya cukup ramai warga seusai menonton kekalahan sepak bola Indonesia vs Jepang. Di sela-sela itu, ada tragedi yang mengejutkan. Yakni pembacokan terhadap tiga orang dan pemukulan istri hamil 8 bulan.
Dalam kasus berdarah ini, Imam Nur Hakiki sempat mendatangi rumah korban pertama Amanu, 57. Malam itu, tersangka datang ke rumah korban untuk mengambil upah petik jeruk Rp 150 ribu. Pasca itu, korban sempat pulang, mengambil celurit dan mendatangi rumah korban yang tak jauh dari rumahnya. Tersangka langsung mengayunkan celurit ke bagian tubuh korban Amanu, hingga mengalami luka parah. Amanu yang hanya menggunakan sarung kemudian tergeletak di lantai ruang tengah.
Begitu selesai menghabisi nyawa Amanu, tersangka pulang ke rumahnya dan berpapasan dengan Imam Syafi'I, 52 ayah tersangka, serta istrinya Farida, 23 istrinya. Mereka sempat cekcok. Begitu sampai ke rumahnya, tersangka kemudian nekat membacok ayahnya. Ini dilakukan tersangka, setelah sang ayah menegur dan bertanya mengapa tersangka sampai tega membunuh juragannya.
Insiden yang terjadi di depan mata istrinya itu kemudian mengundang sang paman, Sanimin, 65. Pria ini datang ke rumah pelaku berusaha melerai apa yang terjadi. Namun, tersangka juga membacok sang paman hingga terluka. Tak hanya itu, Farida yang juga di lokasi juga sempat melerai, namun perempuan yang hamil 8 bulan ini justru menjadi sasaran pemukulan tersangka.
Kapolsek Umbulsari AKP Dian Eko Timuriyono mengatakan, terjadinya penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal karena tersangka sakit hati terhadap Amanu. Tersangka ini juga membacok ayahnya sendiri karena sempat ditegur. Istri tersangka Farida, juga menjadi korban pemukulan.
"Setelah kejadian warga segera menghubungi petugas piket Polsek. Saya bersama anggota dan petugas dari koramil langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi melihat korban bernama Amanu, sudah tergeletak di lantai ruang tengah dengan posisi tengkurap. Korban mengalami luka bacokan di bagian tubuhnya,” kata AKP Dian.
Menurutnya, tersangka juga membacok pamannya bernama Sanimin, yang berusaha melerai. Setelah membacok tiga korban, tersangka berada di dalam rumahnya. “Dua jam setelah kejadian, tersangka berhasil dibekuk dan diamankan ke Mapolres Jember,” pungkas mantan Kapolsek Tempurejo itu. (jum/nur)
Bagikan ke: