JEMBER, Radarjember.net - Warga mendadak gempar dengan insiden yang terjadi di Jalan Koptu Berlian, Lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Sabtu (2/11) malam.
Tali, 55, warga setempat, ditemukan meninggal dengan sejumlah luka di ruko Perumahan Baiti Jannati Residence. Informasi yang dihimpun, korban dibunuh oleh anak kandungnya, Sutikno, 39.
Berikut ini sederet fakta anak bunuh ayah kandung di Jember.
1. Dibunuh Setelah Salat Berjemaah
Sebelum dibunuh, Tali, diketahui baru pulang salat berjemaah di musala dekat rumahnya. Selanjutnya, korban didatangi anaknya, Sutikno, 39, yang tinggal di Jalan Kaliurang, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari.
Saat itu, korban tengah bersama Yanah, 50, istrinya. Sementara kejadian penusukan yang membuat korban meninggal itu terjadi sekira pukul 19.30 WIB.
2. Cekcok soal Sertifikat Tanah
Kedatangan Sutikno ditemani dua orang rekannya. Pelaku menanyakan sertifikat tanah sawah milik korban. Entah apa yang membuat pelaku marah hingga terjadi cekcok di lokasi. Pelaku kemudian tega menusuk tubuh bapaknya dengan senjata tajam (sajam), di depan ibu tirinya, Yanah.
Sumber Jawa Pos Radar Jember menyebut, kedatangan anak korban itu untuk meminta sertifikat tanah sawah kepada korban. Namun, permintaan pelaku itu ditolak.
Yanah, istri korban, menyarankan agar sertifikat tanah itu diserahkan kepada Sutikno. Namun, amarah pelaku sudah memuncak, sehingga pelaku menusuk korban dengan sajam.
“Ini soal warisan. Anak kandung korban minta sertifikat sawah. Namun, permintaan ditolak oleh korban. Yanah, istrinya, sudah menyarankan agar sertifikat itu diberikan ke anaknya, tapi oleh korban tetap tidak diberikan,” katanya.
3. Dibunuh di Depan Ibunya
Peristiwa itu terjadi di depan Yanah, istri korban sekaligus ibu pelaku. Melihat korban ditusuk beberapa kali, Yanah keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Dia berlari sambil berteriak meminta tolong kepada tetangganya.
Teriakannya itu disambut dengan datangnya sejumlah warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi. Mereka kemudian mendatangi rumah korban, termasuk ketua RT setempat. Namun, saat warga datang, korban sudah ditemukan bersimbah darah di atas lincak.
4. Warga Datang, Korban Sudah Meninggal
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Abid Uwais Al Qarni Aziz mengatakan, korban ditemukan meninggal di dalam ruko, tempat korban tinggal bersama istrinya. Motif pasti di balik kasus itu belum dipastikan. Namun, dalam penanganan kepolisian.
“Awalnya, tetangga korban mendengar suara teriakan orang minta tolong (istri korban, Red). Saat warga bersama Pak RT setempat datang ke rumah korban, ternyata korban sudah meninggal,” katanya.
Halaman
Bagikan ke: