Sabtu, 02 Agustus 2025

:
:
Tunggu Kejadian Pohon Tumbang, Penebangan Pohon Baru Dilakukan di Bondowoso
Peristiwa Lingkungan
Tunggu Kejadian Pohon Tumbang, Penebangan Pohon Baru Dilakukan di Bondowoso

BONDOWOSO, Radarjember.net – Musim hujan seperti saat ini, pohon berpotensi lebih besar untuk tumbang. Apalagi jika pohonnya sudah lapuk atau kering. Maka harus segera ditebang. Sayangnya, penebangan pohon yang rawan tumbang itu, dilakukan setelah bencana tiba. Seperti angin puting beliung di Prajekan.

Sebuah pohon besar yang ditebang itu berada di pinggir Jalan Raya Situbondo-Bondowoso. Tepatnya di Desa/Kecamatan Wonosari, Minggu (21/1).

Tinggi pohon itu diperkirakan mencapai belasan meter. Sementara diameternya seukuran pelukan orang dewasa bahkan lebih. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah pohon tumbang. Sebab, Jalan Raya Bondowoso-Situbondo padat akan kendaraan. 

Salah satu petugas lapangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Agung, mengatakan, penebangan pohon ini dilakukan karena kondisi pohon sudah kering.

“Pohon ini memang belum mati. Tapi, karena sudah agak lapuk dan kering, makanya ditebang,” ungkap Agung saat di lokasi. 

Agung menambahkan, pohon dalam kondisi seperti ini sangat rawan tumbang. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. Ditambah lagi kerap terjadi hujan angin di wilayah Bondowoso.

“Memang berbahaya. Ini langsung kita tebang juga karena ada di pinggir jalan pas,” katanya. 

Petugas DPU Bina Marga Jatim lainnya yang sedang berada di lokasi, Waid, menambahkan, selain di lokasi ini, pihaknya menyisir lokasi lainnya. Sebab, tidak tertutup kemungkinan masih banyak dijumpai pohon yang rawan tumbang.

“Ini akan dilakukan secara berkala, karena juga sudah musim hujan,” tambahnya.

Bukan tanpa alasan, Bondowoso sudah memasuki musim hujan. Pada Kamis (18/1) lalu, angin puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Prajekan, Desa Walidono dan Desa Cangkring. Sejauh ini, terhitung ratusan rumah terdampak dan beberapa warga mengalami luka-luka. Diperkirakan bencana tersebut menelan kerugian hampir tiga miliar rupiah.*

 

Fotografer: Hilmi Baskoro/Radar Ijen

Reporter: Hilmi Baskoro

Editor: Nur Hariri

Bagikan ke:

Berita Terkait