JEMBER, Radarjember.net - Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jember masih banyak. Sebagian memang telah mendapatkan penanganan, pelayanan sosial, dan bantuan sosial. Namun, sebagian lain masih belum mendapatkan perhatian.

Meski demikian, tidak semua PMKS dirawat dan ditangani di UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Dinas Sosial (Dinsos) Jember. Sebab ruang rehabilitasi yang dimiliki sudah overload.

Kepala UPT Liposos Dinsos Jember Roni Efendi menyebutkan, data terakhir jumlah PMKS di ruang rehabilitasi mencapai 46 klien atau pasien. Sementara kapasitasnya hanya untuk 40 orang. Itu untuk keseluruhan jenis PMKS, mulai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), telantar, dan PMKS lainnya.

“Di sini bisa menampung sekitar 40 klien. Tapi untuk kasus-kasus tertentu yang membutuhkan penanganan secara cepat, sudah meresahkan warga, kita masih bisa mengkondisikan,” katanya, Selasa (17/9/2024).

Ruang rehabilitasi itu berada di bangunan belakang perkantoran Dinsos. Bangunan itu terbagi menjadi dua tempat. Pertama bangunan yang bisa menampung PMKS dengan kondisi ringan dan sedang. Sementara PMKS yang tergolong ekstrem berada di lokasi khusus.

“Untuk itu juga kita menyediakan ruang isolasi bagi mereka yang tidak kondusif,” terangnya.

Dia menyebut, jumlah PMKS baik itu ODGJ, tunawisma atau orang telantar dan lainnya yang berkeliaran di Jember cukup banyak. Tak ada kepastian mengenai asal mereka. Tetapi pihaknya memprioritaskan evakuasi bagi pasien yang telah dilaporkan oleh warga.

Evakuasi itu pun tidak dilakukan keseluruhan. Hanya dalam kondisi yang membahayakan. Seperti membawa sajam atau kayu. Sebab, hal itu bisa mengancam keselamatan masyarakat umum.

Mengenai ruang rehabilitasi yang overload, pihaknya berencana menambah kapasitas ruangan. Rencana itu sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama. Bahkan sempat direncanakan tahun ini.

Halaman

1   2