JEMBER, Radarjember.net – Perhatian pemerintah terhadap fasilitas sekolah layak untuk ditingkatkan. Apalagi, banyak bangunan sekolah ambruk. Sebab pembelajaran pun menjadi terganggu. Salah satunya di SDN Kaliglagah 03, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru.

Pasca-ambruknya dua ruang kelas di SDN Kaliglagah 03, Jumat (15/11) 2024 lalu, guru dan puluhan siswa terpaksa melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara lesehan.

KBM di luar kelas dijalani siswa kelas 1, 4, dan 5. Siswa kelas 1 menempati ruang kepala sekolah. Siswa kelas 4 lesehan di perpustakaan. Sedangkan siswa kelas 5 menempati musala sekolah.

Kepala SDN Kaliglagah 03 Wawan Hendro Purnomo menyampaikan, sudah tiga bulan terakhir siswa mengikuti KBM seperti itu.

“Siswa tiga kelas itu mengikuti pembelajaran dengan lesehan. Kelas 1 pakai alas karpet, siswa kelas 4 dan 5 juga lesehan di lantai tanpa alas,” jelasnya.

Sementara itu, siswa kelas 2, 3, dan 6 masih menempati ruang kelasnya. Dikatakan, ada tiga kelas utama yang tidak ditempati karena ambruk.

Ada juga satu kelas ukuran kecil yang dikosongi. Total ada 4 ruang kelas yang tidak bisa digunakan.

“Tiga kelas dan satu ruang kelas ukuran kecil itu jadi satu bangunan,” jelas Wawan.

Diketahui, jumlah siswa kelas 1A sebanyak 28 siswa dan kelas 4 sebanyak 44 siswa. Sementara kelas 5 sebanyak 42 siswa.

Proses pembelajaran dengan lesehan ini sebenarnya kurang nyaman, karena sebagian siswa ada yang jongkok.

“Ketika siswa menerima pelajaran dari gurunya tidak maksimal. Karena sesekali ada yang duduk dan kaki selonjor, dan ada yang duduknya membungkuk,” katanya.

Foto: JUMAI/RADAR JEMBER

Keterangan Foto: Guru dan 44 siswa kelas 4 SDN Kaliglagah 03, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, melakukan KBM secara lesehan di perpustakaan. Kondisi ini sudah berjalan setidaknya 3 bulan terakhir, sejak sekolah ambruk.