JEMBER, Radarjember.net - Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) di Kabupaten Jember terus ditekan. Pemkab Jember masif melakukan sosialisasi dan edukasi Stop BABS kepada masyarakat. Hal itu sebagai upaya menjadikan Jember sebagai kabupaten Open Defecation Free (ODF).

Untuk diketahui, ODF merupakan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa suatu wilayah telah bebas dari praktik BABS. Oleh karena itu, ODF menjadi inisiatif penting dalam meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat Jember.

Pada Selasa (20/8) lalu, Tim Verifikator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Provinsi Jatim melakukan verifikasi ODF di Jember. Ada 10 kecamatan dan 20 desa yang dipilih secara acak sebagai sampel verifikasi. Sementara hasil verifikasi ODF akan diumumkan hari ini.

Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono mengatakan, 20 sampling itu telah mewakili kategori yang telah ditentukan. Masing-masing desa, lanjut Hendro, ada 25 KK yang dilakukan verifikasi. “Di-sampling 25 KK. Jadi ada 500 KK yang di-sampling,” katanya.

Verifikasi itu untuk menentukan apakah Jember sudah layak sebagai Kabupaten ODF. Di antara kriteria yang diverifikasi yakni akses air bersih dan ketersediaan jamban. “Termasuk juga dilihat, di daerah itu ada yang BAB di luar jamban seperti di sungai,” terangnya.

Dia berharap, hasil yang diumumkan hari ini sesuai harapan. Sehingga Jember sudah bisa mendeklarasikan sebagai Kabupaten ODF.

“Ini dorongan luar biasa dari pemerintah untuk pembangunan jamban di desa-desa. Peran semua pihak dan masyarakat yang tidak lagi BABS, terutama BAB di sungai,” pungkasnya.*

Penulis                         : Sidkin Ali

Foto                             : Diskominfo Jember

Keterangan Foto     : Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono saat verifikasi ODF di Aula Bawah Pemkab Jember, Selasa (20/8).