JEMBER, Radarjember.net - Kabupaten Jember patut berbangga. Sebab salah satu jenis tanaman langka di dunia ditemukan di Jember, khususnya Kecamatan Puger. Namanya Dehaasia pugerensis. Menurut banyak peneliti, flora endemik ini hanya tumbuh di Jember. Oleh karena itu, Dehaasia pugerensis masuk dalam daftar merah IUCN dengan status kritis atau sangat terancam punah.

Pada 19 – 28 September lalu, Yayasan SINTAS Indonesia, TN Meru Betiri, BRIN, FPLI, Universitas Jember, dan PENGKO Jatim melakukan survei dan pemetaan. Ditemukan ada 986 individu Dehaasia pugerensis di kawasan TN Meru Betiri Jember.

Program Manager SINTAS Indonesia, Nela Resta F, mengatakan, survei populasi ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh Helmanto et. al pada 2022 lalu. Hasilnya tumbuhan ini hanya ditemukan di Jember, tepatnya di Wuluhan dan Ambulu.

Saat itu ditemukan sebanyak 560 individu dengan rincian 194 di antaranya merupakan individu dewasa. Tanaman itu ditemukan di landskap yang tidak dilindungi dan sangat berdekatan dengan TN Meru Betiri. Oleh karena itu pihaknya melakukan survei populasi tersebut.

“Dari haril survei baru diketahui nama lokalnya rekisi. Tanaman endemik ini hanya ditemukan Jember, khususnya Curahmanis Puger dan di kawasan Meru Betiri. Status konservasinya critically endangered (sangat terancam punah),” ungkapnya, Selasa (5/11/2024) lalu.

Tim gabungan, lanjutnya, menemukan sedikitnya 986 individu yang berada di kawasan SPTN II Ambulu TN Meru Betiri Jember. Tanaman tersebut bertahan hidup dan banyak ditemukan. Karakteristik pohon ini seperti pohon peneduh dengan diameter batang 20 sentimeter.

Dia menyebut informasi tentang distribusi, ukuran populasi, habitat-ekologi, dan potensi serta ancaman yang dihadapi spesies ini sangat terbatas. Sehingga upaya konservasi sangat dibutuhkan untuk mencegah kepunahan sebagai aset tumbuhan endemik nasional.

Kebanggaan ini juga menjadi tugas berat bagi seluruh masyarakat. Khususnya masyarakat Jember. Sebab ancaman tanaman endemik ini sangat besar. “Temuan ancaman adanya pembalakan, kebakaran di beberapa titik, pembukaan untuk untuk lahan pertanian/perkebunan/ladang, serta ada predasi biji,” tambahnya. (mgm5/kin)

Foto: TN Meru Betiri Jember