JEMBER, Radarjember.net - Kekhawatiran warga Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, terhadap banjir susulan ternyata terjadi. Hujan deras sejak Sabtu (30/11/2024) siang menyebabkan debit air sungai Curahnongko meningkat.

Minggu (1/12) dini hari, air sungai kembali meluap. Banjir ini lebih parah dibandingkan banjir sebelumnya, Jumat (29/11).

Genangan air yang meluap antara 50 sentimeter hingga satu meter. Ini lebih tinggi dibanding banjir sebelumnya yang hanya 20 hingga 50 sentimeter.

Jumlah warga terdampak pun makin bertambah. Terutama di Dusun Curahlele dan Dusun Kraton, Desa Wonoasri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat, jumlah KK terdampak pada banjir ini sebanyak 243 KK atau 752 jiwa.

Suyati, 59, warga setempat mengaku, sejak banjir Jumat itu tidak ada luapan air yang masuk di halaman. Akan tetapi, saat banjir susulan ini, genangan air sudah masuk ke dalam kamar rumahnya.

“Di dalam toko, air masuk cukup tinggi. Di dalam dapur tingginya hingga 1 meter,” kata Suyati.

Dia mengatakan, sejak hujan deras, dirinya terpaksa tidak tidur. Air sungai akhirnya meluap sekira pukul 03.30 WIB.

“Sejak hujan semalam, sudah tidak tidur karena takut air datang tiba-tiba. Ternyata benar, luapan sungai Curahnongko naik di teras rumah pukul 03.30,” ujarnya.

Baca juga: Dramatis, Seorang Nenek Alami Hipotermia saat Banjir

Suyati menyebut, banjir kali ini adalah yang terparah. Sebab sekitar empat tahun lalu, genangan banjir tidak sampai masuk ke dalam toko dan kamar rumahnya.

Sementara itu Kepala Desa Wonoasri, Miseran menjelaskan, banjir susulan terjadi karena hujan lebat sejak Sabtu (30/11). Hujan baru mereda pada Minggu (1/12) pagi.

“Tetapi air sungai besar mulai meluap ke pemukiman rumah warga paling selatan sejak pukul 23.30 WIB. Hujan besar, air semakin besar dan menggenangi rumah warga di dua RW,” jelasnya.

Halaman

1   2