Selasa, 29 April 2025

:
:
Banjir Bandang Sumberjambe Jember, Satu Rumah Warga Hancur
Peristiwa
Banjir Bandang Sumberjambe Jember, Satu Rumah Warga Hancur

JEMBER, Radarjember.net – Banjir bandang yang menerjang tiga desa di Kecamatan Sumberjambe, Senin (23/12) lalu, masih menyisakan sejumlah kerusakan hingga kemarin (26/12).

Tak hanya kerusakan, kondisi di Dam Bire, Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe, malah mengerikan.

Banjir dari lereng Gunung Raung yang membawa lumpur dan potongan kayu hutan itu menghancurkan tempat air bersih. Pipa hancur dan Dam Bire tak tersisa akibat banjir.

Padahal, di Dam Bire itu ada tandon untuk penampungan air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga di Desa Jambearum dan Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe.

Namun setelah banjir, pipa-pipa tersebut hancur. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Salah seorang warga setempat, Faiq, menyebut, di Dam Bire yang hancur itu banyak pipa air bersih yang dialirkan ke rumah warga. “Dam ini tempat penampungan air bersih, tapi sekarang hancur,” katanya, di sekitar dam yang hancur.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Tiga Desa di Jember 

Selain itu, di tempat lain, bencana banjir bandang juga menerjang rumah milik Juarti, 62, warga Dusun Gardu Timur, Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, hingga hancur.

Pada saat air sungai membesar, warga langsung mengevakuasi Juarti. Tak berselang lama, air terus membesar dan banjir bandang itu membawa potongan kayu hutan.

Celakanya, kayu dengan ukuran jumbo tersangkut di jembatan dan banjir meluber. Ini mengakibatkan rumah milik Juarti hancur terbawa banjir.

Jembatan yang diketahui menuju ke tempat wisata Air Terjun Tujuh Bidadari itu cukup pendek. Banjir bandang membawa material kayu, lumpur, dan kayu-kayu menghantam rumah korban. Selain itu, banyak pekarangan warga juga terendam lumpur.

Pardi, warga Desa Rowosari, mengatakan, melubernya banjir itu karena jembatan tersumbat kayu hutan berukuran besar.

Sementara rumah Juarti berada di pinggir jembatan, sehingga saat air meluber langsung dihantam banjir.

“Saat banjir lumpur datang, itu meluber dan menghantam rumah Nenek Juarti yang hidup sebatang kara. Rumah dari bambu berdinding sesek itu rata dengan tanah, terbawa banjir,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widodo Julianto mengatakan, penyebab terjadinya banjir bandang hingga mengakibatkan satu rumah warga hancur karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

“Banjir yang datang ini bukan air sungai biasa. Melainkan membawa material kayu hutan,” ucapnya. (jum/kin)

Bagikan ke:

Berita Terkait