Kamis, 01 Mei 2025

:
:
Adakah Pengobatan Cacar Monyet? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit RSD dr Soebandi Jember
Kesehatan Jember
Adakah Pengobatan Cacar Monyet? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kulit RSD dr Soebandi Jember

JEMBER, Radarjember.net - Penyakit cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) sudah masuk di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada 88 pasien positif Mpox di Indonesia sejak ditemukan pertama kali pada 2022 lalu. Jakarta menjadi provinsi terbanyak pasien positif Mpox. Sementara di Jawa Timur, dilaporkan tiga orang sudah positif terjangkit.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu masyarakat harus mewaspadainya. Apalagi sampai saat ini belum ada obat dan pengobatan khusus terhadap penderita Mpox. Saat ini hanya vaksin 

Adapun penularannya bisa melalui beragam cara. Mulai droplet penderita, kontak erat dengan lesi kulit, dan benda terkontaminasi serta hubungan seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Sementara anak-anak, ibu hamil, serta orang dengan imunitas rendah paling rentan terpapar.

Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika RSD dr Soebandi Jember, dr Michael Hostiadi Sp.DVE menjelaskan, Mpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus genus Orthopoxvirus yang masuk dalam keluarga Poxviridae.

Dikonfirmasi terkait gejala Mpox, dr Michael menjelaskan, secara klasik lesi pada penderita berkembang melalui tahapan stadium, kemudian menjadi lesi generalisata. Secara umum, virus Mpox akan melewati masa inkubasi selama 7 hingga 21 hari, sejak pertama kali tertular hingga menimbulkan gejala.

Ketika muncul gejala, diklasifikasikan menjadi dua fase. Yakni fase prodromal dan fase manifestasi kulit. Dalam masa prodromal biasanya muncul gejala sistemik, seperti demam, lelah yang berlebih, hingga di beberapa bagian tubuh. Pasca-fase tersebut, akan memasuki fase erupsi atau manifestasi kulit.

Hal itu, lanjutnya, biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit. Sebelum berubah menonjol, berisi nanah, serta krusta. “Khasnya Mpox itu biasanya dari wajah, kemudian menyebar ke arah tangan dan kaki,” katanya.

Hingga saat ini, kata dia, belum ada pengobatan khusus. Biasanya penanganannya hanya suportif saja, yakni mengobati gejala yang dirasakan oleh penderita.

Sementara mengenai vaksinasi cacar (smallpox) berpotensi memberikan perlindungan terhadap Mpox. “Tapi ketersediaan secara global masih terbatas,” bebernya. (ham/kin)

Bagikan ke:

Berita Terkait