
Undercover, Target Penyediaan Perumahan Subsidi Jember Dikebut, Eh Septic Tank Malah Salbut
JEMBER, Radarjember.net - Pembuatan tangki septik sudah ditetapkan standarnya oleh Badan Standardisasi Nasional dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017. Menurut SNI, septic tank yang dibangun mesti kedap air, memiliki lubang kontrol, ada pipa udara, serta pipa keluar masuk untuk penyaluran limbah.
Tangki septik juga perlu dilengkapi penampungan dan pengolahan limbah dengan kecepatan aliran lambat. Setelah masuk ke tangki septik, limbah kemudian dapat diolah lebih lanjut melalui sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, dan kolam sanita guna menghasilkan pengolahan yang efisien.
Akan tetapi, pembangunan itu juga bisa tidak sesuai spesifikasi. Pengerjaannya yang cepat dengan target itu membuat bangunan tidak terbangun sempurna. Rerata pembuatan septic tank perumahan itu berkisar tiga sampai lima hari
Salah satu tukang bangunan di salah satu perumahan Jember, Ulin, mengatakan, ada beberapa septic tank perumahan yang tidak ideal. Seperti bahan bangunan berkualitas rendah hingga model septic tank yang tidak standar.
“Sering dimintai pemilik rumah untuk membongkar septic tank perumahan dan menggantinya dengan baru. Ada yang sesuai spesifikasi. Ada pula yang tidak,” ujarnya, saat ditemui Kamis (1/2/2024) lalu.
Dia menjelaskan, septic tank berbentuk tabung dari buis beton atau cempolong itu memang standar. Namun, dirinya juga menemui yang tidak sesuai. Seperti satu cempolong tidak kedap air.
“Harusnya diplester atau diaci dengan semen. Tapi hanya bagian sambungan saja. Sedangkan di bawah (alas, Red) tidak. Padahal, harus kedap air dari semua sisi,” jelasnya.
Hal itu membuat daya tampung tinja lebih sedikit. Artinya tangki septik akan lebih cepat penuh. “Perhitungannya kalau kedap air dan resapan di wadah lainnya, jangka waktu sedot tinjanya bisa lima tahun sekali dalam satu rumah tangga di perumahan subsidi,” terangnya.
Tak hanya itu, dirinya juga pernah diminta untuk membenahi tangki septik yang rusak setelah ditempati penghuni lebih dari setahun. Menurutnya, kerusakan itu bisa saja terjadi. Banyak faktor yang menyebabkannya. Namun, dia menduga itu berasal dari bahan bangunan yang tidak bagus atau pekerjaannya.
Sementara itu, saat Jawa Pos Radar Jember mencoba menggali informasi ke salah satu tukang bangunan rumah subsidi lainnya, tukang bangunan itu tidak menjawab detail proses pembangunannya. Dia mengaku tidak ikut membangun tangki septik tersebut. Sehingga hanya menjelaskan secara umum.
Namun, saat melihat ke dalam tangki yang terbuka di dua rumah subsidi itu, ada air yang menggenang. “Harusnya yang satu ini kedap. Tapi ndak tahu kok ada airnya, ya,” ujarnya.
Di tempat itu juga ada pengawas perumahan. Namun, saat ditemui, seorang pengawas laki-laki berbaju putih itu enggan untuk menjawab pertanyaan dari Jawa Pos Radar Jember. “Saya buru-buru. Dipanggil kantor,” kilahnya sembari menaiki motor dan meninggalkan lokasi.
Fotografer: Sidkin Ali/Radar Jember
Reporter: Sidkin Ali
Redaktur: Ainul Budi
Bagikan ke: