JEMBER, Radarjember.net – Penyakit Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tengah merebak di hampir semua wilayah, salah satunya di Kabupaten Jember. Penyakit ini paling banyak menyerang anak-anak, khususnya bayi di bawah usia lima tahun (balita).

Flu Singapura disebabkan oleh strain coxsackievirus. Virus ini menyebar dengan mudah melalui beberapa cara.

Jika terserang, Flu Singapura dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut serta ruam di tangan dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong atau pantat, lutut, dan lipat paha. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap penyakit ini perlu ditingkatkan.

Di Jember, kasus ini makin meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mencatat, hingga pekan ke-22, sudah ada ratusan pasien terdiagnosis kasus Flu Singapura.

“Hingga sekarang (pekan ke-22), ada 216 kasus penyakit Flu Singapura. Data ini didapat dari 50 Puskesmas se-Jember yang melaporkan ke kami,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jember Rita Wahyuningsih, Selasa (21/4/2024).

Rita menjelaskan, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat menjadi penyebab terbanyak seseorang bisa terkena penyakit tersebut. Sebab penularannya bisa berasal dari bercak atau cairan dari penderita.

Dia menyebut, penyakit Flu Singapura paling banyak menyerang balita. Paling rentan terjadi pada balita usia 1 – 1,5 tahun. Meski anak-anak dan balita paling berisiko, penyakit ini bisa juga menyerang orang dewasa.

Dinkes, kata Rita, telah melakukan upaya untuk menanggulangi dan mengantisipasi penyakit tersebut. Di antaranya dengan sosialisasi personal dan penyuluhan di masyarakat luas.

“Sebagai tindakan kewaspadaan, masyarakat juga harus mengetahui gejala penyakit ini. Yakni ditandai dengan adanya demam atau sakit tenggorokan, sariawan dan bintik di area tangan dan kaki. Jika demikian, segera periksakan ke fasilitas terdekat,” imbaunya.*


Fotografer: Grafis Reza Cecep Arjiansyah
Reporter: Abdul Muiz
Editor: Sidkin Ali